Ilustrasi cara kerja otak dalam menghasilkan dopamin (rri.co.id)
Daftar Isi
Di era digital ini, tren viral muncul dan menghilang dalam sekejap. Apa yang menjadi perbincangan hangat hari ini, mungkin saja akan menjadi kenangan di hari esoknya. Namun, pernahkah sobat media bertanya mengapa kita begitu mudah terjebak dalam hal tren viral, meskipun sering kali kita tidak memperoleh manfaat jangka panjang? Jawabannya terletak pada cara kerja otak kita yang secara alami tertarik pada hal-hal yang viral. Yuk sobat media, simak fakta mengejutkan tentang bagaimana otak Anda bekerja dalam menanggapi tren viral.
Tren Viral Memanfaatkan Sistem Hadiah Otak
Tahukah sobat media? Setiap otak manusia dirancang untuk mencari sensasi baru. Ketika kita menemukan sesuatu yang viral, sistem dopamin di otak kita diaktifkan. Dilansir dari Mental Health America, dopamin adalah zat yang memberikan perasaan senang dan puas. Setiap kali Anda melihat video viral, membaca berita trending, atau bahkan membagikan postingan yang sedang viral, otak Anda memberikan "hadiah" berupa lonjakan dopamin.
Akan tetapi, efek ini bersifat sementara. Ketika tren tersebut kehilangan daya tariknya, maka otak Anda akan mencari hal lain yang bisa memberikan kepuasan serupa. Hal inilah yang menunjukkan mengapa tren viral tidak bertahan lama dan Anda selalu merasa perlu mengikuti tren baru.
Efek Kelompok dan Berulang
Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain di sekitarnya. Ketika sesuatu menjadi viral, otak anda secara otomatis menganggapnya sebagai hal yang penting karena "semua orang membicarakannya". Oleh karena itu, efek kelompok ini sering kali membuat anda mengabaikan penilaian kritis dan ikut larut dalam tren viral yang sedang hangat di tengah masyarakat. Ingat! Semakin sering Anda melihat sesuatu, semakin Anda percaya itu benar.
Ketakutan Akan Kehilangan Informasi
Pernahkah sobat media merasa FOMO (Fear of Missing Out)? Tren viral selalu memanfaatkan fenomena FOMO. Ketika Anda melihat banyak orang yang sedang membicarakan sesuatu, maka Anda merasa harus turut serta agar tidak ketinggalan. FOMO dapat memicu respons stres di otak, sehingga bisa membuat Anda lebih cenderung mengikuti tren tanpa berpikir panjang, bahkan sekalipun tren tersebut tidak relevan dan memberikan manfaat kepada Anda.
Tren Viral Membanjiri Otak Anda dengan Informasi Tidak Penting
Ketika Anda terlalu sering terpapar berita viral, maka otak Anda akan menjadi kewalahan oleh informasi yang sebenarnya tidak penting. Fenomena ini juga bisa dikatakan kelebihan informasi. Akibatnya, Anda akan merasa sulit untuk membedakan informasi yang benar-benar bermanfaat dan bermutu dengan yang hanya sekadar sensasi belaka.
Cepat Bosan dengan Berita Viral
Setiap otak manusia memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi. Ketika sesuatu terlalu familiar, maka daya tariknya juga menurun. Misalnya, video atau tren yang sedang viral hari ini mungkin memberikan efek "wow" saat pertama kali anda melihatnya. Akan tetapi, setelah beberapa kali melihat atau mendengar hal yang sama, maka otak Anda akan kehilangan minat. Maka dari itu, otak akan bekerja untuk merespons kapan harus berhenti untuk peduli dengan berita viral karena faktor kebosanan.
Lantas Bagaimana Cara Untuk Menghindari Perangkap Tren Viral?
Yuk! Simak langkah praktis untuk sobat media agar terlindungi dari jebakan tren viral:
Sebelum ikut menyebarkan tren, tanyakan pada diri Anda apakah tren tersebut benar-benar relevan dan bermanfaat bagi Anda?
Kurangi intensitas berselam di media sosial untuk mengurangi paparan terhadap konten viral.
Alihkan perhatian Anda ke hal-hal yang lebih produktif dan bermanfaat dalam jangka panjang.
Jangan langsung percaya atau mengikuti saja tanpa memeriksa kebenaran informasi yang Anda terima.
Tren viral sudah menjadi bagian dari dinamika dunia digital, tetapi cara kerja otak manusia membuat kita sangat rentan terhadap manipulasi yang berasal dari fenomena tersebut. Namun sobat media tidak perlu risau, karena dengan memahami bagaimana otak kita bereaksi terhadap tren viral, sobat media dapat lebih bijak dalam memilih informasi yang benar-benar bernilai. Jadi, sebelum terjun ke tren viral berikutnya, berhenti sejenak dan pikirkan, apakah ini benar-benar penting, atau hanya ilusi sesaat?