Setelah Puasa 3 Dekade Lebih, Akhirnya Liverpool Kembali Juarai Premier League

Ditulis Oleh Muhammad Ashhabul Yamiin Pada Apr 2025

Bom asap menyelimuti Stadion Anfield pada Minggu, 27 April 2025. Seluruh pendukung Liverpool meledakkan suka cita mereka atas penyamaan statistik 20 kali gelar juara liga utama sepak bola Inggris dengan rival Manchester United. Ledakan asap tersebut bagian dari salah satu kenangan manis bagi Kopites dan The Reds setelah resmi menjuarai Premier League musim 2024/2025 dengan melibas Tottenham Hotspurs dengan skor 5-1.

Pertandingan hari itu bukan hanya soal nilai skor yang menghasilkan kemenangan telak, melainkan suatu klimaks dari sejarah yang dinanti-nanti. Liverpool akhirnya dapat kembali menjuarai Premier League di Anfield sekaligus di depan pendukung mereka semenjak musim 1989/1990.

Terakhir kali Liverpool menjuarai Premier League pada tahun 2020 lalu, kala itu tidak semeriah tahun ini dikarenakan saat itu pandemi Covid-19 masih melanda. Ditambah lagi, kemenangan waktu itu tidak terjadi saat Liverpool bertanding, kemenangan itu tercipta dari berlangsungnya pertandingan di Stamford Bridge yang memenangkan Chelsea atas Manchester City. Kemenangan The Blues masa itu membuat poin Liverpool semakin melejit dibandingkan Manchester City, maka secara matematis dapat memenangkan Liverpool sebagai juara liga Inggris tanpa bertanding.

Mengiringi kemenangan bergengsi pada persepakbolaan di Inggris ini, ada pelatih asal Belanda bernama Arend Martijn “Arne” Slot — sosok pelatih dari Negara Kincir Angin pertama yang memikul tanggung jawab di klub Liverpool setelah kepergian Jurgen Klopp. Opini publik terhadapnya di awal masa kepelatihan bisa dibilang netral, bahkan cenderung positif. Tidak jumawa dengan tanggapan-tanggapan yang ia terima, Arne kala itu tetap membuktikan jika dirinya mampu mempertahankan tren positif ketika Liverpool menempati pucuk klasemen dengan 45 poin dalam 18 kali bertanding. Tren tersebut terus berlanjut sehingga menciptakan era baru bagi Liverpool setelah masa Jurgen dengan bukti teraihnya juara musim ini. Selain berhasil meraih gelar bagi The Reds, Arne juga menjadi sosok ke-5 yang mampu menjuarai liga Inggris dalam musim debut sebagai pelatih. Terakhir ada Antonio Conte yang memenangkan Chelsea pada musim 2016/2017, Manuel Pellegrini di musim 2013/2014 yang membawa Manchester City, Carlo Ancelotti membawa Chelsea di musim 2009/2010, dan Jose Mourinho yang membawa Chelsea di musim 2004/2005. 

Pertandingan pamungkas melawan Tottenham Hotspurs menjadi garis finis perjuangan The Reds. Sempat goyah ketika Dominic Solanke mencetak gol perdana dalam pertandingan tersebut di menit ke-12 melalui tendangan sudut, Liverpool berusaha bangkit melalui skema operan terobosan untuk Szoboszlai dan sentuhan akhir Luis Diaz yang akhirnya menyamakan kedudukan pada menit ke-16. Gol kedua terjadi pada menit ke-24, dimana Mac Allister melihat peluang dari bola liar akibat gesekan antar pemain dan berhasil memasukkan bola ke jala Tottenham dengan tendangan keras dari luar kotak penalti. Liverpool semakin percaya diri dan ditambah dengan kembali mendapatkan kesempatan melalui tendangan sudut, Gakpo berhasil mengeksekusi gol ketiga dengan sedikit skill individu yang menggocek satu pemain Hotspurs pada menit ke-34. Seakan belum puas, Salah kembali mencetak gol keempat bagi Liverpool melalui serangan balik. Antara potensi kewalahan atau turunnya kepercayaan diri dari lini belakang Tottenham, Salah seakan tidak mampu dihalau walaupun ada empat pemain di depan gawang Vicario. Gol Salah tersebut menjadi momen yang ikonik pada laga tersebut, sebab setelah ia mencetak gol di menit ke-63, pemain Mesir itu melakukan selebrasi sujud syukur yang dilanjutkan dengan mengambil foto selfie melalui ponsel yang berada pada tribun penonton. Ketika diwawancarai setelah laga usai, menurutnya selebrasi itu adalah hal yang spesial untuk diberikan kepada para pendukung mengetahui hari itu adalah hari yang akan diingat selamanya.

“Menurut ku, di tiap awal musim aku selalu melakukan selfie dengan para pemain. Maka kali ini aku berpikir ‘Baik, Aku harus memikirkan sesuatu yang spesial’ karena foto itu akan menjadi hal yang akan selalu dikenang. Jadi, ya, saya berusaha berfikir soal ide (selebrasi) itu dan itu tadi menyenangkan.”

– Mohamed Salah

Seakan kado selamat atas kemenangan Premier League, gol terakhir yang menutup kemenangan indah Liverpool dipersembahkan oleh Tottenham melalui gol bunuh diri Udogie di menit ke-69. Bermula dari Alexander–Arnold yang mencipta kemelut di luar kotak penalti, pemain bernomor punggung 66 tersebut mampu mengoper bola ke arah Diogo Jota yang tanpa sadar telah berada di dalam kotak penalti, Jota pun hendak melakukan tembakan langsung. Namun, Davies dari pihak Tottenham mampu menepis bola tersebut. Untungnya bagi Liverpool dan sialnya bagi Tottenham, bola tersebut malah melambung kembali ke arah Alexander–Arnold. Mengetahui kesempatan emas tersebut, pemain timnas Inggris itu mencoba melakukan operan berupa sontekan trivia ke arah yang Salah tuju. Namun, niat baik dari intersepnya Udogie malah memperburuk keadaan tim yang ia bela. Bola hasil umpan cantik Alexander–Arnold yang mungkin ia usahakan mengarah ke atas gawang malah terjang ke depan.

Selain Salah yang mencuri perhatian dengan selebrasinya, ada juga Mac Allister yang tadi mencetak gol cantik dari luar kotak penalti. Pemain timnas Argentina berketurunan Irlandia yang selama 83 menit bermain tadi telah menghasilkan 58 sentuhan dan 48 operan. Itu berarti, sekitar 83% kontribusi yang dihasilkannya sebagai gelandang bertahan untuk mengalirkan bola hingga menit-menit akhir kemenangan Liverpool. Kontribusi yang luar biasa itu selain menciptakan 1 gol, tapi juga menciptakan 3 tendangan ke arah gawang dan menciptakan 2 peluang bagi rekan setim. Situs resmi Premier League menampilkan Salah sebagai Man of The Match berdasarkan pilihan para penggemar, statistik Salah sendiri terdiri dari 1 gol dari 4 kali tendangan ke arah gawang. Namun, Alexis Mac Allister yang berposisi bukan sebagai penyerang terbukti keluar dari tupoksi gelandang bertahannya demi membantu serangan dan menciptakan 2 peluang. Itu berarti dia tidak hanya bertahan, tetapi juga aktif menyerang. Jumlah umpan serta sentuhan yang diciptakan oleh Salah pun terhitung sedikit jika dibandingkan dengan pemain timnas Argentina yang pernah menjuarai Piala Dunia ini. Tak heran Liverpool melalui akun Instagram mereka menobatkan dia menjadi Man of The Match.

Ketika wasit meniupkan peluit, Anfield bergemuruh dan para pendukung bernyanyi kegirangan merayakan kemenangan Liverpool. Para pemain dan staf The Reds yang lain memasuki lapangan demi ikut merayakan kemenangan. Ketika di lapangan Arne ditanyai tentang bagaimana rasanya menjuarai liga Inggris, tapi ia hanya menjawab singkat dan menggunakan kesempatan itu untuk memberi penghormatan kepada mantan pelatih sebelumnya dengan mengajak semua orang bersorak chant spesial untuk pelatih yang dimaksud.

“Rasanya luar biasa, tapi saya tidak berpikir untuk berbicara banyak. Satu hal yang bisa saya lakukan adalah mengirim apresiasi saya kepada Jurgen. Jadi inilah dia … Jurgen Klopp, la la — la la la! Jurgen Klopp, la la — la la la!”

– Arne Slot

Saat konferensi pers pasca pertandingan, kembali Arne ditanyai soal chant tersebut dan ia menjelaskannya dengan panjang lebar tentang mengapa ia memberikan penghormatan seperti itu di perayaan yang seharusnya tertuju padanya.

“Karena apa yang telah dia lakukan bahkan sebelum saya tiba di sini (Liverpool). Saya rasa itu adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh manajer manapun sebelumnya. Jadi, itulah yang benar-benar membantu saya. Namun di luar itu, ia bahkan lebih membantu saya melalui tim yang ia tinggalkan dan budaya yang ia wariskan dalam tim tersebut. Kualitas yang dimiliki para pemain sudah jelas terlihat oleh semua orang, tetapi budaya kerja keras — tidak hanya dari para pemain, melainkan juga dari para staf — sungguh luar biasa, dan itulah salah satu alasan mengapa kami dapat mencapai apa yang kami capai musim ini. Atas alasan yang jelas, saya rasa itu adalah momen yang tepat untuk mengucapkan terima kasih kepadanya.”

Kini para pemain dan staf The Reds tinggal menunggu hari di saat melawan Crystal Palace pada 25 Mei nanti. Hari itu nanti akan dilaksanakan pengalungan medali dan pengangkatan trofi juara Premier League. Melansir dari situs resmi Liverpool, hari itu merupakan hari terakhir liga utama Inggris untuk musim 2024/2025. Pada saat itu juga akan diumumkan siapa pemain yang meraih Golden Boot dan Playmaker of the Season. Sungguh suatu hari yang kembali harus dinanti-nanti bagi seluruh warga Liverpool.

Profil Penulis:
Profile picture of Muhammad Ashhabul Yamiin

Muhammad Ashhabul Yamiin

Cenderung kaku, tidak tahu banyak tapi mau banyak tahu. Dasar anak baru.


Artikel Terkait

Cover for Inter Milan Mempersembahkan Jersey Tandang Edisi Valentino Rossi

Inter Milan Mempersembahkan Jersey Tandang Edisi Valentino Rossi

Ditulis Oleh

Muhammad Ashhabul Yamiin

pada

Apr 2025

FC Internazionale Milano dan Nike pada 11 April 2025 mempersembahkan jersey tandang edisi spesial yang didesain untuk me

Cover for Tiga Pemain Baru Timnas Indonesia Bersumpah Demi Laga Piala Dunia 2026

Tiga Pemain Baru Timnas Indonesia Bersumpah Demi Laga Piala Dunia 2026

Ditulis Oleh

Muhammad Ashhabul Yamiin

pada

Mar 2025

Indonesia kembali mendapatkan tiga pemain baru untuk membela Timnas pada laga yang akan mendatang. Tiga pemain tersebut