Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun

Ditulis Oleh Asgar Pada Apr 2025

Dunia tengah dirundung duka atas wafatnya Paus Fransiskus di usia 88 tahun. Kabar duka tersebut diumumkan oleh Tahta Suci Vatikan melalui akun Instagram resmi mereka pada Senin, 21 April 2025.

“Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin Paskah, 21 April 2025, dalam usia 88 tahun di kediamannya, Casa Santa Marta, Vatikan,” demikian keterangan yang dituliskan pada unggahan Instagram Vatikan News.

Sepanjang hidupnya, Paus Fransiskus dikenal karena kerendahan hatinya serta kepeduliannya terhadap kaum miskin. Meski demikian, ia juga menuai kritik dari kalangan konservatif akibat pandangannya terhadap kapitalisme dan isu perubahan iklim.

Vatikan telah menetapkan jadwal pemakaman Paus Fransiskus yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 26 April 2025 pukul 10.00 waktu setempat. Dilansir dari Reiter.com, pemakaman akan digelar di Lapangan Santo Petrus, tepat di depan Basilika Santo Petrus, Roma. Upacara ini akan terbuka bagi publik dan dihadiri para pemimpin dunia. Jenazah Paus yang berasal dari Argentina ini akan disemayamkan di dalam Basilika Santo Petrus.

Profil Paus Fransiskus

Paus Fransiskus merupakan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sekaligus kepala negara Vatikan. Ia dikenal luas karena gaya hidupnya yang sederhana, keberpihakan pada masyarakat marginal, serta komitmennya dalam mempererat hubungan antaragama dan memajukan perdamaian global.

Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Argentina, ia terpilih menjadi Paus ke-266 pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI. Ia menjadi Paus pertama yang berasal dari Amerika Latin sekaligus anggota pertama dari Ordo Jesuit yang menduduki posisi tersebut.

Dalam kepemimpinannya, Paus Fransiskus membawa semangat reformasi dalam Gereja Katolik. Perjalanan panjangnya sebagai imam, pendidik, dan kardinal mencerminkan dedikasinya yang mendalam terhadap iman dan pelayanan. Pada 31 Juli 1973, ia ditunjuk sebagai provinsial Jesuit di Argentina selama enam tahun. Selama masa imamatnya, ia aktif di dunia pendidikan, mengajar berbagai mata pelajaran, seperti sastra, filsafat, teologi, dan psikologi.

Puncak kariernya di Argentina terjadi saat ia diangkat menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 28 Februari 1998. Kemudian, pada Februari 2001, ia diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II, hingga akhirnya terpilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri.

Penyebab Wafatnya Paus Fransiskus

Menurut pernyataan dokter Vatikan, Andrea ArcangeliArcangelib, penyebab meninggalnya Paus Fransiskus adalah stroke yang berlanjut menjadi koma dan kolaps kardiosirkulasi yang tidak tertolong. Informasi ini tercantum dalam surat kematian resmi dan dikonfirmasi lewat thanatografi elektrokardiografi kepada Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan.

Kesehatan Paus memang terus menurun dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan catatan medis, ia menderita pneumonia bilateral. Sejak 14 Februari 2025, Paus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli akibat gangguan pernapasan yang parah. Setelah 38 hari dirawat, ia sempat kembali ke Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihan.

Namun, dengan kondisi kesehatan yang sudah lama rapuh, termasuk gangguan pernapasan yang kerap dialami, ia akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Senin, 21 April 2025. Kardinal Kevin Farrell menyampaikan kabar duka ini pada pagi hari waktu setempat. Uskup Agung Diego Ravelli yang akan memimpin liturgi pemakaman mengatakan bahwa Paus telah berpesan agar upacara pemakamannya dilaksanakan secara sederhana dengan penekanan pada makna kebangkitan Kristus.

Aktivitas Terakhir Paus Fransiskus

Menjelang akhir hayatnya, Paus Fransiskus terus menjalani pengobatan intensif akibat pneumonia yang telah lama ia derita. Setelah lima minggu dirawat, ia dinyatakan membaik dan sempat muncul di hadapan umat saat perayaan Paskah 2025.

Meski tidak memimpin misa, ia tetap hadir dan memberikan berkat dari balkon utama Basilika Santo Petrus pada 20 April 2025. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan seruan kepada kelompok militan Palestina, Hamas, agar membebaskan para sandera yang tersisa dan segera mengakhiri konflik.

“Saya menyerukan kepada semua pihak yang bertikai: hentikan peperangan, bebaskan para sandera, dan bantu rakyat yang kelaparan demi masa depan yang damai,” pesan Paus Fransiskus pada perayaan Paskah di Roma, sehari sebelum wafatnya.

Berikut isi lengkap surat wasiat Paus Fransiskus yang ditulis pada Juni 2022

Dalam Nama Tritunggal Mahakudus. Amin

Ketika aku merasakan senja kehidupan duniawiku semakin mendekat, dan dengan harapan teguh akan kehidupan kekal, aku ingin menyampaikan wasiat terakhirku khususnya mengenai tempat peristirahatan terakhirku.

Sepanjang hidupku, dan selama pelayananku sebagai imam dan uskup, aku selalu menyerahkan diriku kepada Bunda Tuhan kita, Santa Perawan Maria yang Terberkati. Karena itu, aku memohon agar jenazahku beristirahat sambil menanti Hari Kebangkitan di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore.

Aku ingin perjalanan akhirku di dunia ini berakhir di tempat suci Maria yang kuno ini, tempat di mana aku selalu berhenti untuk berdoa setiap kali memulai dan mengakhiri Perjalanan Apostolik, dengan penuh keyakinan menyerahkan niat-niatku kepada Bunda Tak Bernoda, dan mengucap syukur atas kasih sayangnya yang lembut dan keibuannya yang penuh perhatian.

Aku memohon agar makamku dipersiapkan di relung pemakaman yang terletak di lorong samping, antara Kapel Paulus (Kapel Salus Populi Romani) dan Kapel Sforza dalam Basilika ini, sesuai dengan rencana yang terlampir.

Makam tersebut hendaknya berada di tanah; sederhana, tanpa ornamen khusus, hanya memuat tulisan: Franciscus.

Biaya persiapan makam akan ditanggung oleh seorang dermawan, yang telah aku atur agar dananya disalurkan ke Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore. Aku telah memberikan instruksi yang diperlukan terkait hal ini kepada Kardinal Rolandas Makrickas, Komisaris Luar Biasa Basilika Liberia.

Semoga Tuhan menganugerahkan balasan yang layak bagi semua yang telah mengasihiku dan yang terus mendoakanku. Segala penderitaan yang mewarnai bagian akhir hidupku ini, aku persembahkan kepada Tuhan demi perdamaian dunia dan persaudaraan antarmanusia.

Alasan Dihancurkannya Cincin Paus Fransiskus Setelah Wafat

Sejumlah ritual dijalankan menyusul wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4), salah satunya adalah penghancuran cincin kepausan simbol otoritas tertinggi seorang Paus. Apa makna di balik penghancuran cincin ini?

Cincin kepausan, yang juga dikenal sebagai Fisherman's Ring atau cincin nelayan, kerap menampilkan sosok Santo Petrus, rasul pertama Yesus dan seorang nelayan, yang diyakini sebagai Paus pertama. Gambar yang biasa digunakan adalah Santo Petrus sedang melempar jala dari perahu, meskipun beberapa cincin menggambarkan dia memegang kunci kerajaan surga simbol otoritas yang diberikan oleh Kristus.

Cincin ini dikenakan di jari manis tangan kanan dan menjadi lambang otoritas serta tanggung jawab Paus dalam Gereja Katolik. Dahulu, cincin ini juga digunakan sebagai segel untuk surat-surat pribadi dan dokumen resmi dari Paus, meski fungsi tersebut kini sudah tidak diterapkan.

Cincin kepausan diberikan secara resmi saat pelantikan seorang Paus. Paus Fransiskus menerimanya pada 2013, saat ia terpilih menjadi Paus ke-266. Berbeda dari para pendahulunya yang mengenakan cincin dari emas, cincin milik Paus Fransiskus dibuat dari perak berlapis emas. Di bagian atasnya, terukir nama Paus yang sedang menjabat, sebagai simbol penerus Santo Petrus dan pemimpin Gereja.

Sesuai dengan tradisi Gereja Katolik, cincin kepausan harus dihancurkan setelah sang Paus wafat. Penghancuran ini dilakukan oleh Camerlengo, yaitu pejabat yang bertugas menjalankan urusan Vatikan selama periode sede vacante saat Tahta Suci tidak memiliki Paus. Saat ini, jabatan Camerlengo dipegang oleh Kardinal Kevin Joseph Farrell.

Setelah mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus, Camerlengo menghancurkan cincin serta cetakan segel apostolik sebelum menyegel kediaman resmi Paus. Langkah ini menjadi simbol berakhirnya masa kepemimpinan Paus Fransiskus secara resmi.

Cincin yang telah dihancurkan, bersama dengan cetakan segel tersebut, nantinya akan dikuburkan bersama jenazah Paus Fransiskus.

Proses penghancuran dilakukan menggunakan palu khusus dan dilaksanakan langsung oleh Camerlengo, disaksikan oleh para Kardinal dalam sebuah upacara resmi.

Tindakan ini bukan hanya simbol berakhirnya masa jabatan seorang Paus, tetapi juga merupakan langkah pencegahan agar cincin tidak disalahgunakan atau dipakai untuk membuat dokumen palsu atas nama Tahta Suci.

Profil Penulis:
Profile picture of Asgar

Asgar

Berbekal passion terhadap literasi dan penelitian, seorang yang berkomitmen menciptakan karya bermakna yang bisa menjembatani antara pengetahuan dengan kehidupan di sekitarnya.


Artikel Terkait

Cover for Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali Diberlakukan di SMA Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali Diberlakukan di SMA Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

Ditulis Oleh

Asgar

pada

Apr 2025

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengumumkan bahwa sistem penjurusan di tingkat Sekolah Menengah Atas

Cover for Trump Umumkan Jeda Tarif Impor 90 Hari untuk Dunia, Kecuali China

Trump Umumkan Jeda Tarif Impor 90 Hari untuk Dunia, Kecuali China

Ditulis Oleh

Asgar

pada

Apr 2025

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat gebrakan besar dalam kebijakan perdagangan internasional. Dalam pe