Piala Dunia U-17 FIFA 2025 di Qatar bersedia berfungsi menjadi pentasan untuk talenta-talenta muda terelit dunia. Turnamen ini akan dilangsungkan dari tanggal 3 hingga 27 November 2025. Edisi kali ini mencatat sejarah dengan menghadirkan format baru yang diikuti oleh 48 tim peserta, jumlah terbesar dalam kategori U-17. Tim-tim ini akan terbagi ke dalam 12 grup, dengan masing-masing grup terdiri dari empat tim.
Pengundian grup telah dilaksanakan di Doha, Qatar, dalam suasana yang penuh antusiasme (25/5). Julian Draxler, pemenang Piala Dunia 2014 bersama Jerman, dan Abdulaziz Al Sulaiti, mantan pemain Qatar U-17, turut membantu proses pengundian tersebut. Dua tim teratas dari setiap grup, ditambah delapan tim peringkat ketiga terbaik, akan melaju ke Babak 32 Besar, menandai dimulainya fase gugur. Beberapa pertandingan di fase grup langsung menarik perhatian, salah satunya adalah duel antara Argentina dan Belgia. Tuan rumah Qatar akan menghadapi tantangan berat melawan Italia. Sementara itu, juara bertahan Jerman, yang memenangkan edisi 2023, harus mempertahankan gelar mereka dengan menghadapi Kolombia. Salah satu kisah yang paling mengharukan datang dari Bolivia, yang kembali berkompetisi setelah absen selama 38 tahun dari turnamen ini.
Timnas Indonesia U-17 Hadapi Tantangan di Grup H
Tim Nasional Indonesia U-17 telah mengamankan tempat di Piala Dunia U-17 2025. Berdasarkan hasil undian yang diumumkan pada Minggu (25/5) di Doha, Timnas Indonesia U-17 tergabung dalam Grup H. Lawan-lawan yang akan dihadapi Garuda Muda di grup ini adalah Brasil, Honduras, dan Zambia. Ini merupakan tantangan besar bagi skuad muda Indonesia mengingat tradisi kuat tim-tim tersebut di sepak bola usia muda. Untuk menjaga peluang lolos ke fase gugur, Indonesia perlu tampil konsisten di setiap pertandingan.
Mekanisme Penentuan Peringkat dan Sistem Gugur yang Unik
Dalam babak penyisihan grup, jika ada tim yang memiliki jumlah poin sama, penentu peringkat akan didasarkan pada beberapa faktor seperti hasil head-to-head, selisih gol, dan jumlah gol. Fair play, yang diukur dari kartu kuning dan merah, juga akan mempengaruhi peringkat akhir. Keunikan lain dari turnamen tahun ini adalah sistem gugur yang langsung berujung pada adu penalti jika pertandingan berakhir imbang, tanpa perpanjangan waktu. Hal ini diharapkan akan menambah intensitas setiap duel di fase knockout. Jerman datang ke turnamen ini dengan status sebagai juara bertahan setelah memenangkan edisi 2023. Paris Brunner dari Jerman berhasil menyabet penghargaan Bola Emas pada turnamen sebelumnya, menunjukkan kualitas pemain muda yang berkompetisi di ajang ini. Dengan segala inovasi dan talenta luar biasa yang akan tampil, Piala Dunia U-17 FIFA 2025 di Qatar menjanjikan aksi sepak bola yang seru dan penuh kejutan. Turnamen ini tidak hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang membentuk generasi baru bintang sepak bola dunia.