Belakangan ini, lagu Tob Tobi Tob tengah viral di TikTok, berkat banyaknya kreator yang menggunakan lagu ini sebagai latar konten mereka. Tantangan menyanyikan bagian lirik dengan ritme cepat dan permainan kata unik menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna media sosial.
Lagu ini sebenarnya berasal dari puisi Arab klasik berjudul "Sawt Safiri Al-Bulbuli", yang artinya "Suara Siulan Burung Bulbul". Salah satu bagian yang paling ikonik adalah penggalan lirik:
Kata-kata yang berulang dengan tempo cepat ini menjadi tantangan bagi banyak orang untuk menirukan pelafalannya. Tak heran jika lagu ini menjadi tren di TikTok, di mana para kreator berlomba-lomba menyanyikan atau bahkan menari mengikuti ritmenya.
Puisi ini bukan sekadar tantangan verbal. Isinya menggambarkan harmoni antara suara alam dan musik, termasuk kicauan burung, dentingan alat musik, dan suara gemerisik ranting.
Meski berasal dari sastra klasik, Tob Tobi Tob kembali populer setelah dirilis dalam versi modern oleh Ahmed El Qatane pada tahun 2015. Fenomena viral ini menunjukkan bagaimana media sosial mampu menghidupkan kembali karya sastra kuno dan mengenalkannya ke generasi baru
Sejarah dan Keunikan Puisi "Sawt Safiri Al-Bulbuli" (Tob Tobi Tob)
Tahukah Sobat Media bahwa lagu Tob Tobi Tob berasal dari puisi klasik Arab berjudul "Sawt Safiri Al-Bulbuli", yang berarti "Suara Siulan Burung Bulbul"? Puisi ini terkenal karena ritmenya yang cepat, struktur kata yang unik, serta tantangan yang melekat dalam pengucapannya.
Puisi ini sering dikaitkan dengan al-Asma'i, seorang penyair sekaligus ahli bahasa dari era Abbasiyah. Konon, ia menciptakan puisi ini sebagai strategi untuk menguji kecerdasan Khalifah Abu Ja'far al-Mansur.
Sejarah menyebutkan bahwa sang khalifah memiliki kemampuan luar biasa dalam menghafal puisi setelah sekali mendengar. Ia juga dibantu oleh para budaknya yang dapat menghafalnya setelah mendengar dua atau tiga kali. Dengan trik ini, khalifah mengklaim semua puisi sebagai karya lama agar tak perlu memberi hadiah kepada para penyair.
Untuk mengatasi hal ini, al-Asma’i menyusun puisi dengan susunan kata yang rumit, penuh pengulangan, dan ritme yang sulit diingat. Akibatnya, sang khalifah serta para pembantunya gagal menghafalnya, dan al-Asma’i berhasil memenangkan tantangan tersebut.
Secara tematik, Sawt Safiri Al-Bulbuli menggambarkan harmoni suara alam dan musik, mulai dari gemerisik ranting, alunan alat musik, hingga nyanyian burung bulbul. Semua elemen ini berpadu membentuk irama alami yang memikat.
Penasaran dengan lirik lengkapnya? Yuk, Sobat Media simak selengkapnya!
Sawtu shofiiril bulbuliy, hayyaj qalbits tsamili
Al ma-u wazzahru ma'a, ma'zahri nakhthim muqali
Wa anta yaa sayyidal liy, wasayyidiy wa maw laliy
Fakam fakam tayammuniy, 'uzayyilul 'aqiqali
Fathoftahu miw wajnatin, mil latsmi wardil khajali
Fa qala laa laa laa laa, wa qad ghadaa mu harwili
Walkhudu maa lat thoraban, min fa'li haa dzar rajuli
Fa wal walat wa wal walat, waliy waliyya way laliy
Faqultu laa tu walwily, Wa bayyinil lu'lu aliy
Qaa lat lahu hiyna kadza, innah dhawijd bil muqali
Terjemahan Lirik Lagu Sawt Safiri Al-Bulbuli (Tob Tobi Tob)
Suara kicauan burung bulbul menggetarkan hatiku yang mabuk cinta
Air dan bunga bersama dengan keindahan yang tak tertandingi
Dan engkau, wahai tuanku, junjunganku, dan penguasa hatiku
Begitu besar pesona cintamu yang menawan hatiku
Aku memetik dari pipinya mawar yang tersipu malu
Dia berkata, "Tidak, tidak, tidak, karena esok aku akan bergegas pergi"
Pipi itu berseri bahagia, siapa yang membuatnya demikian?
Aku berkata, "Oh, celaka! Oh, nasib malangku!"
Aku berkata, "Jangan menyiksaku, berikanlah mutiara hatimu kepadaku"
Dia berkata, "Jika begitu, angkatlah dan bawalah dengan kelembutan"
Aku mencicipi kopi di pasar seperti madu yang manis
Aku menghirup aromanya, lebih harum dari cengkeh
Di tengah taman yang indah, penuh bunga dan kebahagiaan
Kecapi berbunyi 'dindan din', dan genderang berdetak 'tabtab tab'
Tak, tak, tak, dentuman musik menyenangkanku
Atap bergema, dan tarian membuatku bahagia
Suara merdu terdengar di antara dedaunan pohon pir
Bulan bersinar terang, tak menghapus impian-impian indahku
Dan andai kau melihatku menunggang keledai kurus
Berjalan dengan tiga kaki seperti pincangnya seseorang
Orang-orang mengomentari keindahanku di pasar dengan kehebohan
Semuanya berceloteh, "keak keak," di belakangku dan di sekelilingku
Tapi aku berjalan pergi, melarikan diri dari rasa malu
Untuk menemui seorang raja agung yang terhormat
Yang memberiku jubah merah seperti warna darah
Aku berjalan dengan penuh keanggunan, membiarkan ujungnya berkibar
Aku adalah penyair cerdas dari tanah Arab
Aku merangkai syair indah yang membuat para pujangga terkesima
Aku berkata dalam pembukaannya, "Suara kicauan burung bulbul..."
Makna Lagu "Tob Tobi Tob"
Lagu Tob Tobi Tob bukan sekadar alunan nada yang merdu, tetapi juga sarat dengan makna mendalam tentang cinta dan kebahagiaan. Kicauan burung bulbul yang disebutkan dalam liriknya bukan hanya menggambarkan realitas alam, tetapi juga melambangkan kehangatan dan keindahan perasaan saat seseorang jatuh cinta.
Setiap bait dalam lagu ini menyampaikan perpaduan antara rasa melankolis dan kegembiraan, mencerminkan betapa dalamnya emosi yang muncul saat mencintai seseorang. Suara burung bulbul yang berulang dalam syairnya menjadi metafora tentang kebahagiaan yang muncul dari cinta dan interaksi dengan alam.
Selain itu, lirik lagu ini menggambarkan berbagai nuansa perasaan seperti kegembiraan, kerinduan, hingga rasa malu saat berhadapan dengan orang yang dicintai. Momen-momen ini dituangkan secara puitis, mencerminkan bagaimana seseorang berusaha menampilkan sisi terbaiknya di hadapan pasangan.
Lebih dari sekadar lagu, Tob Tobi Tob juga menyajikan refleksi tentang dinamika hubungan sosial yang penuh warna. Dengan lirik yang kaya akan makna, lagu ini menjadi media ekspresi yang menggambarkan keindahan dan kompleksitas cinta dalam kehidupan sehari-hari.