Film Jumbo: Tembus 5 Juta Penonton dan Mengajarkan 7 Motivasi Hidup

Ditulis Oleh Asgar Pada Apr 2025

Film berjudul Jumbo merupakan sebuah karya animasi bergenre petualangan fantasi asal Indonesia yang dirilis pada tahun 2025. Film ini menandai debut penyutradaraan dari Ryan Adriandhy. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara Visinema Studios, Springboard, serta Anami Films. Jumbo menghadirkan sejumlah bintang ternama seperti Prince Poetiray, Quinn Salman, Bunga Citra Lestari, dan Ariel Noah. Film ini pertama kali tayang di bioskop pada tanggal 31 Maret 2025.

Sejak penayangannya, Hingga Sabtu (19/4), film ini berhasil mencetak prestasi luar biasa dengan meraih lebih dari 5 juta penonton. Capaian ini menempatkannya di posisi ke-9 dalam daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa, menggeser posisi film "Sewu Dino" (2023) yang sebelumnya menempati peringkat 10 dengan 4,8 juta penonton.

Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menilai keberhasilan film Jumbo sebagai titik awal dari kebangkitan industri animasi di Indonesia. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui kanal YouTube pribadinya, Gibran menyebut bahwa pencapaian ini menandai babak baru bagi perfilman nasional, khususnya di ranah animasi. Ia mengungkapkan bahwa karya garapan Ryan Adriandhy tersebut tidak hanya telah meraih lebih dari 5 juta penonton di dalam negeri, tetapi juga dijadwalkan tayang di 17 negara di kawasan Asia dan Eropa.

Menurut Gibran, capaian ini adalah bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia mampu menunjukkan kualitas dan talenta mereka di level global. Ia menekankan bahwa peran generasi muda sangat penting dalam menentukan arah kemajuan bangsa. Menurutnya, bonus demografi yang saat ini dimiliki Indonesia dapat menjadi solusi bagi berbagai tantangan masa depan, asalkan dikelola secara tepat.

"Generasi muda bukan hanya sekadar bonus, tapi merupakan jawaban untuk tantangan masa depan," kata Gibran. Ia menggarisbawahi bahwa anak-anak muda Indonesia saat ini telah tampil di garis depan dan menjadi penggerak berbagai inovasi serta perubahan.

Dalam konteks kompetisi global saat ini, menurut Gibran, yang menjadi penentu bukanlah siapa yang paling kuat secara fisik, melainkan siapa yang mampu belajar lebih cepat, cepat beradaptasi, dan bisa menangkap peluang secepat mungkin.

Sebelumnya, Wapres Gibran juga turut mengajak 139 anak yatim piatu dari berbagai panti asuhan untuk menyaksikan film Jumbo. Acara nonton bareng ini berlangsung pada malam Jumat, 11 April. Anak-anak yang hadir berasal dari Panti Balita Tunas Bangsa, Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama Tiga, Panti Asuhan Rumah Piatu Muslimin, dan Panti Putra Utama 2 Plumpang. Dalam kegiatan tersebut, Gibran menyampaikan pesan kepada anak-anak untuk tidak takut mengekspresikan diri, berani bermimpi besar, pantang menyerah, serta kuat dalam menghadapi berbagai rintangan hidup.

Wapres juga menekankan pentingnya membangun hubungan yang baik dengan sesama serta menumbuhkan rasa percaya diri sebagai bekal menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Film Jumbo sendiri mendapatkan banyak ulasan positif dari penonton. Kualitas animasi yang ditampilkan dinilai sangat baik, alur cerita menarik, dan cocok untuk dinikmati oleh seluruh anggota keluarga, terutama anak-anak. Meskipun dikemas sebagai film animasi keluarga, Jumbo menyelipkan berbagai pesan moral yang relevan untuk segala usia. Oleh karena itu, siapa pun dapat menonton film ini dan mendapatkan pelajaran berharga serta inspirasi darinya.

Film ini juga mengangkat isu sosial penting, yaitu perundungan anak (bullying), yang masih banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat. Melalui ceritanya, film ini bertujuan meningkatkan empati dan kesadaran publik terhadap permasalahan tersebut. Selain menghadirkan kisah menyentuh, film ini juga mempersembahkan visual berkualitas tinggi yang diharapkan mampu bersaing di ranah internasional. Dengan pesan-pesan universal, seperti keberanian, persahabatan, dan kasih sayang keluarga, Jumbo menjadi tontonan yang tepat bagi semua kalangan.

Sebagai film animasi Indonesia pertama yang hadir secara global di 17 negara, Jumbo menghadirkan banyak nama terkenal yang mengisi suara para karakternya, meliputi:

  • Prince Poetiray sebagai Don

  • Quinn Salman sebagai Meri

  • Yusuf Ozkan sebagai Nurman

  • Graciella Abigail sebagai Mae

  • Bunga Citra Lestari sebagai Ibu Don

  • Ariel Noah sebagai Ayah Don

  • Angga Yunanda sebagai Acil

  • Ratna Riantiarno sebagai Nenek Don

  • M Adhiyat sebagai Atta

  • Den Bagus Sasono sebagai Don kecil

  • Kiki Narendra sebagai Mr Rusli

  • Cinta Laura Kiehl sebagai Ibu Meri

  • Ariyo Wahab sebagai Ayah Meri

  • Aci Resti sebagai panitia datar

  • Rachel Amanda sebagai panitia panik

Sinopsis

Cerita Jumbo berpusat pada tokoh Don, seorang anak berusia 10 tahun yang telah kehilangan orang tuanya dan kini hidup sebagai yatim piatu. Don sering kali menjadi bahan ejekan karena tubuhnya yang besar. Di tengah rasa kesepian dan tekanan dari lingkungan sekitar, Don memiliki sebuah buku dongeng warisan dari orang tuanya yang penuh ilustrasi serta kisah magis. Buku tersebut tidak hanya menjadi kenangan berharga, tetapi juga pelarian Don dari realitas yang sering kali tidak ramah terhadapnya.

Dalam upaya membuktikan dirinya, Don mengikuti sebuah pertunjukan bakat. Ia berniat menampilkan pertunjukan panggung berdasarkan kisah dalam buku warisan orang tuanya. Namun, rencananya terganggu ketika seorang teman mencuri buku tersebut, membuat Don merasa patah semangat. Untungnya, Don masih mendapatkan dukungan dari Oma dan dua sahabatnya, Nurman dan Mae. Dalam keputusasaan, ia bertemu dengan Meri, sosok peri kecil misterius yang meminta bantuannya mencari orang tuanya. Pertemuan tersebut menjadi awal dari petualangan penuh keajaiban yang mengubah cara pandang Don terhadap dirinya, mengajarkannya arti keberanian, persahabatan sejati, serta membangun kepercayaan diri dan hubungan yang lebih kuat dengan orang-orang di sekitarnya.

Motivasi Hidup dari Film Jumbo

1. Membalas Bullyan dengan Elegan

Don, yang menjadi pusat cerita, kerap mengalami perundungan karena tubuhnya yang gemuk. Meski sering direndahkan dan dikucilkan, ia tidak membalas dengan cara kasar atau kekerasan. Don memilih untuk menunjukkan kemampuannya lewat pertunjukan bakat. Sikap ini memberikan contoh bahwa membalas ejekan tidak harus dengan kemarahan, tetapi dengan pembuktian diri secara positif.

2. Menjadi Pendengar yang Baik

Don awalnya lebih senang menjadi pusat perhatian, tapi dalam perjalanannya ia belajar bahwa menjadi pencerita yang baik tidak cukup hanya pandai bicara. Nasihat dari Omanya membuka mata Don bahwa pencerita sejati juga harus mampu menjadi pendengar yang baik. Hal ini mengingatkan pentingnya komunikasi dua arah yang saling memahami dan menghargai.

3. Belajar Mengikhlaskan

Don kehilangan orang tuanya dalam kecelakaan. Meski awalnya hidup dalam kenangan masa lalu, ia perlahan belajar menerima kepergian mereka. Ia tidak lagi meratap, tapi menjadikan kenangan tersebut sebagai kekuatan untuk terus bertahan dan melanjutkan hidup. Pelajaran ini mengajarkan bahwa mengikhlaskan bukan berarti melupakan, melainkan menerima kenyataan dan tetap hidup dengan semangat baru.

4. Yakin Bisa Melewati Hal-Hal yang Sulit

Petualangan Don bersama Meri penuh tantangan. Meski sempat ragu, Don menunjukkan keberanian dan keyakinan untuk terus maju. Film ini mengajarkan bahwa rasa takut adalah hal wajar, tapi tidak boleh menghambat langkah kita. Keyakinan dan usaha yang gigih adalah kunci untuk melewati segala rintangan dalam hidup.

5. Tidak Melampiaskan Amarah pada Orang Lain

Dalam cerita, Atta sering kali meluapkan emosinya secara tidak tepat, hingga ditegur oleh kakaknya. Namun, Acil bilang, "Kalau sedih atau marah, cerita sama kakak. Jangan lampiaskan ke orang lain.” Hal ini menjadi pengingat bahwa emosi harus dikelola dengan bijak. Melampiaskan kemarahan kepada orang lain hanya akan menimbulkan luka baru, baik bagi orang lain maupun diri sendiri.

6. Menepati Janji

Meri merasa kecewa pada Don, yang selalu menunda janjinya dengan berbagai alasan. Don berjanji pada Meri untuk membantu mencari orang tuanya hingga akhirnya Meri pergi. Barulah Don sadar bahwa menunda janji bisa menyakiti orang lain, janji bukan sekadar ucapan, melainkan harus dibuktikan dengan tindakan. Pelajaran ini penting agar kita tidak sembarangan berjanji dan belajar menghargai perasaan orang lain.

7. Percaya pada Diri Sendiri

Setelah dirundung berkali-kali, Don mulai meragukan kemampuannya. Namun dalam perjalanannya, ia belajar bahwa setiap individu memiliki potensi yang bisa berkembang jika diberi kesempatan. Film ini mengingatkan agar kita tidak terjebak dalam penilaian negatif orang lain dan mulai percaya pada diri sendiri sebagai langkah awal menuju kesuksesan

Semoga dengan hadirnya Film ini, bukan hanya menjadi prestasi bagi Film Animasi Indonesia, melainkan juga semakin menumbuhkan motivasi untuk hidup dan terus menjadi pribadi yang lebih baik

Profil Penulis:
Profile picture of Asgar

Asgar

Berbekal passion terhadap literasi dan penelitian, seorang yang berkomitmen menciptakan karya bermakna yang bisa menjembatani antara pengetahuan dengan kehidupan di sekitarnya.


Artikel Terkait

Cover for Lagu “Tob Tobi Tob” Viral di TikTok! Ini Asal Usul, Lirik, Arti, dan Maknanya

Lagu “Tob Tobi Tob” Viral di TikTok! Ini Asal Usul, Lirik, Arti, dan Maknanya

Ditulis Oleh

Asgar

pada

Mar 2025

Belakangan ini, lagu Tob Tobi Tob tengah viral di TikTok, berkat banyaknya kreator yang menggunakan lagu ini sebagai lat

Cover for Viral! Fenomena War Takjil di Indonesia

Viral! Fenomena War Takjil di Indonesia

Ditulis Oleh

Rahmat Adnan Lira

pada

Mar 2025

Setiap tahun, bulan Ramadan selalu dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai waktu untuk berpuasa dan me