Gerakan Indonesia Gelap belakangan ini ramai menjadi sorotan publik. Muncul sebagai respons terhadap berbagai persoalan di tanah air, aksi ini mengundang beragam reaksi, baik dari masyarakat biasa, pengamat, hingga tokoh-tokoh publik. Salah satu tanggapan menarik datang dari Ferry Irwandi, CEO Malaka, yang membahas aksi ini secara mendalam dalam wawancaranya dengan Rosianna Silalahi di program ROSI KompasTV.
Ferry dengan tegas menyampaikan bahwa aksi Indonesia Gelap tidak seharusnya dilihat sebagai bentuk kebencian, provokasi, atau karena adanya kepentingan politik tertentu.
“Justru, Indonesia Gelap adalah kepedulian, kecintaan, dan keinginan masyarakat agar Indonesia jadi lebih baik,” ujar Ferry. Pernyataan ini menggambarkan pandangan Ferry bahwa aksi tersebut lahir dari rasa cinta masyarakat terhadap tanah air mereka, bukan semata-mata bentuk perlawanan tanpa arah.
Masyarakat Punya Hak untuk Didengarkan
Penting untuk dipahami bahwa setiap aksi yang dilakukan oleh masyarakat/mahasiswa dilandasi oleh kekhawatiran dan harapan untuk kebaikan bangsa kedepannya. Istilah kata masyarakat dan mahasiswa adalah pemerhati sekaligus perasa yang secara langsung mendapatkan dampak dari kebijakan pemerintah. Karena kekhawatiran dari masyarakat dan mahasiswa itu, pemerintah penting untuk menghargai suara masyarakat.
“Seharusnya mereka punya hak untuk didengarkan,” kata Ferry. Baginya, setiap gerakan yang muncul dari masyarakat, seperti Indonesia Gelap, adalah bentuk aspirasi yang harus dijadikan refleksi bersama.
Ia percaya bahwa mendengarkan suara rakyat adalah langkah awal yang penting untuk menemukan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini. Komunikasi yang baik antara masyarakat dan pemangku kebijakan adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang positif. Perubahan yang positif karena kolaborasi antara rakyat dan pemerintah akan menghasilkan sistem yang ideal dalam satu kepemerintahan.
Apa Itu Aksi Indonesia Gelap?
Aksi Indonesia Gelap adalah gerakan yang dipelopori oleh mahasiswa dan masyarakat sebagai respons terhadap situasi yang dianggap membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah. Respons itu diakibatkan oleh beberapa kebijakan yang dianggap tidak pro rakyat. Hal itu membuat mahasiswa menyuarakan setidaknya 13 tuntutan.
Meskipun gerakan ini sempat menuai kontroversi dari banyak pihak. Ferry Irwandi melihat aksi ini sebagai langkah positif untuk menunjukkan kepedulian terhadap Indonesia. Ferry memandang bahwa aksi seperti ini merupakan simbol bahwa masyarakat ingin terlibat dalam proses perbaikan bangsa, bukan sekadar menuntut tanpa solusi.
Mengedepankan Dialog dan Solusi
Aksi seperti Indonesia Gelap bisa menjadi momentum untuk membangun dialog yang lebih baik antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah. Dengan mendengarkan aspirasi mahasiswa dan masyarakat, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dalam menjawab kebutuhan rakyat. Karena pemerintah harus melayani rakyat, untuk itu pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat.
Melalui dialog yang terbuka, diharapkan solusi yang muncul tidak hanya menyelesaikan masalah sesaat, tetapi juga menciptakan fondasi yang lebih kuat bagi pembangunan Indonesia ke depan. Masyarakat dan pemangku kebijakan memiliki tanggung jawab bersama untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.