Ditegur MUI dan KPI, Raffi Ahmad Minta Maaf

Ditulis Oleh Asgar Pada Mar 2025

Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, akhirnya meminta maaf kepada publik setelah dirinya diduga melakukan pelanggaran dalam bentuk kekerasan fisik dan verbal dalam program siaran Ramadan. Temuan itu merupakan hasil pemantauan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) selama bulan Ramadan.

Dugaan pelanggaran ini terjadi dalam program kuis Gaspol (Games Asyik Paling Nampol) di SCTV yang dibawakan oleh Raffi Ahmad. MUI menilai ada adegan serta candaan yang kurang pantas dalam siaran tersebut dan meminta KPI untuk memberikan teguran resmi.

"Saya sudah berkomunikasi dengan Ketua MUI Bidang Infokom, Bapak Kyai Masduki Baidlowi, dan saya juga menyampaikan permohonan maaf kepada beliau serta kepada MUI. Ini menjadi pelajaran penting bagi saya," kata Raffi Ahmad di Jakarta, Rabu (26/3/2025). Ia juga menyatakan komitmennya untuk menghadirkan siaran yang lebih baik di masa mendatang.

MUI Temukan Pelanggaran dalam Program Ramadan Raffi Ahmad

MUI menemukan dugaan pelanggaran dalam dua program Ramadan yang dibawakan Raffi Ahmad, yakni Gaspol di SCTV dan Berkahnya Ramadan di Trans TV. Mereka meminta KPI untuk menegur program tersebut karena dianggap menampilkan adegan yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Ramadan.

Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, Kiai Masduki Baidlowi, mengungkapkan bahwa dalam beberapa tayangan, Raffi Ahmad dinilai mengeluarkan pernyataan yang cenderung menghina, vulgar, serta tidak mencerminkan kesucian bulan Ramadan. Pengawasan ini dilakukan berdasarkan Tausiyah MUI tentang Penyiaran Program Ramadan 1446 H/2025 M serta aturan penyiaran lainnya.

Dugaan Kekerasan Verbal dan Fisik

Dilansir dari IDN Times, salah satu insiden yang menjadi sorotan adalah dalam episode Gaspol pada Minggu (9/3/2025). Dalam episode tersebut, seorang talent berjoget dengan pakaian ketat, lalu Raffi melontarkan candaan, "Kalau basah mau diapain?" Selain itu, pada edisi 145 program yang sama, Raffi juga dianggap mengeksploitasi status janda dengan pernyataan, "Janda semakin di depan."

Tak hanya itu, dalam program Berkahnya Ramadan yang tayang pada Senin (3/3/2025), Raffi Ahmad diduga melakukan kekerasan fisik dengan membanting Anwar. Sementara itu, pada episode Senin (10/3/2025), ia memasukkan tisu bekas ke dalam mulut Maxim setelah menyeka wajah Ivan Gunawan dan Anwar untuk membuktikan ketebalan makeup mereka.

Ketua MUI Bidang Infokom menegaskan bahwa media penyiaran seharusnya lebih menghormati nilai-nilai Ramadan dan tidak menampilkan adegan yang bisa merusak esensi ibadah selama bulan suci.

Akibat hal tersebut, Said Didu seorang birokrat senior melalui unggahan di akun media sosial X pribadinya memberikan pernyataan yang tajam. Ia menyindir Raffi Ahmad, yang disebutnya sebagai pejabat yang tidak berasal dari lingkungan yang bersih.

"Beginilah jadinya jika mengangkat pejabat yang bukan dari lingkungan bersih," tulisnya.

Selain itu, ia juga menyinggung bahwa Raffi Ahmad, yang saat ini menjabat di pemerintahan Presiden Prabowo, merupakan sosok yang ditunjuk atas rekomendasi dari Joko Widodo.

"Ini lagi, pejabat titipan Jokowi", sindirnya

Raffi Ahmad Minta Maaf dan Berjanji Berbenah

Setelah menerima teguran, Raffi Ahmad segera meminta maaf dan mengakui bahwa tindakannya tidak dilakukan dengan sengaja, tetapi terjadi secara refleks.

"Ini bukan kesengajaan, melainkan refleks. Saya berkomitmen, insya Allah, untuk siaran ke depan akan lebih baik lagi," ujarnya.

Tak hanya itu, Raffi juga berencana menemui pimpinan MUI setelah Lebaran sebagai bentuk silaturahmi sekaligus menjalin kerja sama untuk pembinaan generasi muda.

"Setelah Lebaran, kami akan bekerja sama dengan MUI dalam pembinaan generasi muda Islam agar bisa lebih berkontribusi dalam mewujudkan Generasi Emas," tambahnya.

MUI Apresiasi Sikap Raffi Ahmad

Ketua MUI Bidang Infokom, Kiai Masduki Baidlowi, mengapresiasi sikap Raffi Ahmad yang cepat merespons teguran dan menyatakan kesiapan untuk memperbaiki diri.

"Pengawasan MUI bertujuan untuk memastikan bahwa lembaga penyiaran menyajikan konten yang lebih positif, terutama di bulan Ramadan. Kami menghargai langkah Raffi Ahmad yang berkomitmen memperbaiki diri dan bekerja sama dengan kami ke depan," kata Kiai Masduki.

Lebih lanjut, MUI akan berkoordinasi dengan KPI dan lembaga penyiaran guna meningkatkan kualitas tayangan Ramadan agar lebih sesuai dengan nilai-nilai keislaman.

Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak agar lebih bijak dalam menghadirkan konten siaran yang menghormati norma dan nilai agama, terutama dalam momentum Ramadan yang penuh berkah.

Profil Penulis:
Profile picture of Asgar

Asgar

Berbekal passion terhadap literasi dan penelitian, seorang yang berkomitmen menciptakan karya bermakna yang bisa menjembatani antara pengetahuan dengan kehidupan di sekitarnya.


Artikel Terkait

Cover for Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun

Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun

Ditulis Oleh

Asgar

pada

Apr 2025

Dunia tengah dirundung duka atas wafatnya Paus Fransiskus di usia 88 tahun. Kabar duka tersebut diumumkan oleh Tahta Suc

Cover for Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali Diberlakukan di SMA Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali Diberlakukan di SMA Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

Ditulis Oleh

Asgar

pada

Apr 2025

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengumumkan bahwa sistem penjurusan di tingkat Sekolah Menengah Atas