Ajang debat nasional yang dihelat Universitas Ciputra Makassar, yang baru saja usai, menjadi wadah bagi talenta-talenta muda terbaik dari berbagai daerah di Indonesia. Kompetisi bergengsi ini mempertemukan tim-tim debat tingkat SMA dari berbagai kota, mulai dari Gorontalo, Kendari, Denpasar, Bone, Luwu, Palu, dan sejumlah daerah lainnya
SMA Islam Athirah Bone dengan membawa nama Tim Debatologi B sukses mencuri perhatian. Dengan kerja keras, latihan intensif, dan strategi yang matang, mereka berhasil menyabet gelar juara pertama setelah mengalahkan Tim SMAN 11 Pangkep dalam babak final yang berlangsung sengit.
Perjalanan menuju kemenangan bukanlah hal mudah. Harus melewati tahap demi tahap, rintangan demi rintangan. Dalam tahap awal, seluruh peserta yang sudah mendaftarkan diri, diwajibkan mengirim video simulasi debat dengan mosi tertentu sebagai bagian dari seleksi daring. Dari ratusan peserta, hanya 16 tim terbaik yang berhasil melaju ke tahap debat luring di Universitas Ciputra Makassar.
Adapun 16 Tim Debat tersebut, yaitu SMA Zion Makassar, MAN 1 Gorontalo, SMAN 5 Makassar, SMA Model Terpadu Insan Madani (2 tim), SMAN 17 Makassar, MAN 1 Makassar, SMA Islam Athirah Bone (2 tim), SMAN 11 Pangkep, SMAN 1 Makassar, SMAN 1 Kendari, SMAN 1 Bone, SMAN 8 Denpasar, SMAN 9 Makassar, dan SMA Katolik Rajawali Makassar.
Tim Debatologi B SMA Islam Athirah Bone beranggotakan tiga orang, yakni Alifah Khairah, Amanullah Abbad, dan Fino Alkad Alfriansyah yang tampil solid sejak awal. Mereka sukses berlaga di babak 16 besar dan terus melaju hingga babak semifinal, di mana mereka berhadapan dengan SMA Katolik Rajawali yang diperkuat pendebat nasional dari ajang LDBI Kemendikbud Ristek 2024. Namun, akhirnya Tim Debatologi B keluar sebagai pemenang dan melaju ke final.
Di hari puncak, Tim Debatologi B bertindak sebagai pihak kontra dalam mosi “Dewan Ini Percaya Bahwa Berita Indonesia Seharusnya Lebih Fokus Memberitakan Tentang Prestasi dan Keberhasilan Pemerintah Dibandingkan dengan Kegagalan dan Ketidaksempurnaannya”. Berhadapan dengan SMAN 11 Pangkep yang juga memiliki personel pendebat nasional dari ajang LDBI Kemendikbud Ristek 2024 di Bali. Mereka benar-benar menunjukkan argumentasi dan teknik debat yang matang.
Alifah Khairah, sebagai pembicara pertama Tim Debatologi B, mengungkapkan rasa bangga sekaligus haru atas pencapaian ini. “Awalnya kami merasa ragu karena kami akan berhadapan dengan rival debat kami yang sudah memperoleh gelar sebagai pendebat nasional di ajang Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) Nasional tahun 2024 yang diadakan oleh Kemendikbud Ristek. Mereka ada di tim SMAN 11 Pangkep dan juga di SMA Katolik Rajawali”.
“Alhamdulillah, Saya pribadi dan semua personel debatologi termotivasi untuk lebih meningkatkan kemampuan debat kami. Dan berbekal hasil latihan, pengalaman, dan doa, nama SMA Islam Athirah Bone menjadi nama yang paling diriuhkan oleh MC saat pengumuman pemenang di auditorium Universitas Ciputra Makassar," ucap Alifah Khairah.
Sementara itu, pembina ekskul debat SMA Islam Athirah Bone, Taufik, menilai kompetisi ini sebagai ajang yang setara dengan LDBI Nasional. “Penjurian di kompetisi ini sangat profesional dengan standar yang benar-benar memperhatikan porsi argumen, respons, serta teknik debat. Tidak hanya soal retorika, tetapi juga kekuatan substansi," jelasnya, (28/1).
Prestasi SMA Islam Athirah Bone tak hanya datang dari ajang debat. Dalam lomba Master of Ceremony (MC) yang turut diadakan Universitas Ciputra Makassar, dua siswi mereka, yakni Andi Fatimah Bandri Amran dan Shafiyah Nada Ihsany, berhasil meraih juara kedua. Keberhasilan ini semakin mengukuhkan nama SMA Islam Athirah Bone sebagai sekolah yang kaya akan talenta muda berbakat.
Dengan kemenangan ini, Tim Debatologi B SMA Islam Athirah Bone telah membuktikan bahwa kerja keras, dedikasi, dan strategi yang matang adalah kunci keberhasilan dalam dunia debat. Mereka tidak hanya membawa pulang piala, tetapi juga kebanggaan bagi sekolah tercinta.