Cara Terhindar dari Brain Rot: Menjaga Otak dari Konten Medsos Receh

Ditulis Oleh Rahmat Adnan Lira Pada Mar 2025

Pernahkah Anda merasa otak seperti kehilangan kemampuan berpikir jernih setelah terlalu lama menggulir media sosial? Mungkin Anda sudah berada di ambang fenomena yang disebut brain rot. Istilah ini menggambarkan kondisi otak yang 'membusuk' akibat terlalu sering terpapar konten receh dan tak bermakna di media sosial.

Fenomena ini bukanlah mitos. Ini terjadi di banyak pengguna sosial media, dampak nyata dari kebiasaan buruk di era digital. Namun, apa sebenarnya brain rot dan bagaimana cara menghindarinya?

Apa Itu Brain Rot?

Brain rot adalah istilah populer untuk menggambarkan degradasi kemampuan berpikir kritis akibat paparan konten dangkal di media sosial. Dalam jurnal yang saya baca, masalah ini terkait dengan hilangnya stimulasi intelektual yang memadai. Ketika otak hanya dipenuhi informasi instan yang sifatnya hiburan belaka, kemampuan berpikir mendalam perlahan melemah.

Penyebab utama brain rot adalah konsumsi konten yang tidak berkualitas di media sosial. Konten receh sering kali dirancang untuk mendapatkan perhatian tanpa memberi nilai tambah yang signifikan bagi penggunanya.

Mengapa Kita Rentan terhadap Brain Rot?

  • Paparan Berulang Konten Instan

Beberapa konten di media sosial didesain untuk dikonsumsi cepat tanpa memerlukan banyak usaha untuk memahami. Tujuannya mungkin hanya untuk hiburan dan mengisi waktu kosong, tapi mengonsumsi konten video pendek dengan intensitas dan waktu yang tidak sedikit akan membuat otak terbiasa menerima informasi tanpa analisis mendalam.

  • Kehilangan Kebiasaan Membaca yang Berkualitas

Salah satu dampak nyata media sosial adalah menurunnya minat membaca buku atau artikel yang memiliki nilai edukasi. Padahal, kebiasaan ini sangat penting untuk melatih otak agar tetap kritis dan kreatif.

  • Dopamin dari Media Sosial

Saat menggulir media sosial, otak melepaskan dopamin—zat kimia yang memberi rasa senang. Namun, paparan berlebihan terhadap dopamin ini justru membuat kita kecanduan konten receh yang tidak berkualitas. Akibatnya kita akan sulit fokus dan kehilangan kemampuan berpikir mendalam secara perlahan.

Cara Menghindari Brain Rot

Jika Anda ingin menjaga kesehatan otak di tengah arus deras media sosial, berikut beberapa langkah praktis yang bisa Anda coba:

  • Batasi Waktu Media Sosial

Jadwalkan waktu tertentu untuk mengakses media sosial. Hindari menggulir tanpa tujuan di sela-sela waktu produktif Anda.

  • Pilih Konten Berkualitas

Pastikan konten yang Anda konsumsi memiliki nilai edukasi atau inspirasi. Mengikuti akun-akun yang membahas topik seperti sains, literatur, atau keterampilan baru dapat membantu mengurangi dampak buruk media sosial.

  • Kembali pada Kebiasaan Lama: Membaca Buku

Membaca buku adalah cara terbaik untuk melatih otak agar tetap tajam. Pilihlah buku dengan topik yang Anda sukai untuk memulai kebiasaan ini.

  • Luangkan Waktu untuk Refleksi

Setiap harinya, luangkan waktu untuk berpikir tanpa gangguan. Hal ini akan membantu Anda memproses informasi dengan lebih baik dan mengurangi ketergantungan pada media sosial.

Penutup

Fenomena brain rot seharusnya menjadi alarm bagi kita untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Konsumsi konten receh yang berlebihan tidak hanya merugikan kesehatan mental, tetapi juga menghambat perkembangan diri.

Dengan langkah-langkah sederhana, seperti membatasi waktu media sosial dan kembali membaca buku, kita bisa mencegah pembusukan otak dan tetap produktif di era digital ini. Seperti kata pepatah, “Kita adalah apa yang kita baca dan lihat.” Jadi, pilihlah dengan bijak apa yang Anda konsumsi setiap hari.

Referensi:

Aribowo, P., & Bagaskara, M. I. . (2025). "Dampak Penggunaan Media Sosial "Brain Rot" terhadap Kesehatan Mental Remaja". Jurnal Sosial Teknologi, 5(3), 350–357.

https://umsida.ac.id/brainrot-pembusukan-otak-akibat-konten-receh-medsos/

Profil Penulis:

Rahmat Adnan Lira

salah satu peliput media suara indonesia


Artikel Terkait

Cover for Bahaya Makanan dan Minuman Manis Berlebih untuk Anak

Bahaya Makanan dan Minuman Manis Berlebih untuk Anak

Ditulis Oleh

Rahmat Adnan Lira

pada

Apr 2025

Siapa yang tidak suka makanan dan minuman manis? Anak-anak sering kali sulit menolak cokelat, permen, atau minuman berso

Cover for Keadilan Islam dan Kesetaraan Gender?

Keadilan Islam dan Kesetaraan Gender?

Ditulis Oleh

Rahmat Adnan Lira

pada

Apr 2025

Ketika mendengar kata “feminisme,” mungkin sebagian dari kita langsung terbayang tentang perjuangan perempuan untuk kese